Jumat, 02 Januari 2015

Jika di Amerika ada Grand Canyon, Pangandaran ada Green Canyon, maka tak jauh dari Semarang ada Brown Canyon. Berada di 2 KM sebelah selatan TVRI Jawa Tengah – Pucang Gading Mranggen, terdapat tebing-tebing tinggi yang sekilas menyerupai Grand Canyon. Tempat ini sedang ngehits diantara mereka yang hobi fotografi. Dan Brown Canyon menjadi sebutan populernya.
Brown Canyon akhir-akhir ini menjadi tempat favorit bagi pengguna media sosial seperti Instagram. Mereka dengan bangga memamerkan hasil foto mereka. Ada yang selfie maupun rame-rame. Mau kesana?
Brown Canyon sejatinya adalah lokasi penggalian. Ada dua rute untuk pergi kesini. Salah satunya adalah kawasan yang dekat dengan perumahan TVRI, pucang gading Semarang Timur. *Searching lewat mesin pencari bila perlu dimana perumahan TVRI Semarang
Dari lampu merah arah Mranggen, jembatan menuju perumahan TVRI belok kiri, Anda jalan lurus saja. Bila menemukan belokan ke kiri menuju perumahan TVRI lewatin saja. Anda masih harus lurus. ambil arah kiri melewati jembatan. Dan kemudian ke kanan dan lurus kembali.Yah, medan yang harus dilewati mulai jalanan rusak dan truk-truk yang lewat akan jadi pelengkap perjalanan Anda. Gunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri Anda.

Apa Sebenarnya Brown Canyon ini?
Jika bertanya ke warga sekitar dengan menyebut Brown Canyon. Mereka tidak tahu dengan sebutan tersebut. Karena sejatinya tempat ini adalah Proyek Galian C. Sudah lebih dari 10 tahun, di tempat ini ditambang pasir, tanah urug dan batu padas. Sebelum membentuk tebing tebing mirip Grand Canyon, tempat ini sebelumnya adalah bukit, yang setiap hari dalam sekian tahun, setelah diambil materialnya terbentuklah tekstur tebing yang unik. Tebing tebing muncul karena tidak semua bukit menjadi area proyek galian, sehingga di perbatasannya terbentuk tebing tebing tersebut.

Jika hendak ke sini, sebaiknya pagi atau sore hari, karena selain pemandangan bagus, kalau siang hari panas sekali karena tidak ada pohon dan debu debu beterbangan. Jadi sebaiknya siapkan pula masker. Sebaiknya menggunakan kendaraan yang ground clearance cukup tinggi. Sepeda motor matic atau sedan, terlalu sulit atau mungkin tidak bisa.


Pertama kami mengira bahwa penambang memiliki cita rasa seni tinggi sehingga disisakan beberapa bagian yang tetap utuh dan tinggu menjulang yang dipuncaknya masih terdapat beberapa pohon pohon kecil. Setelah beberapa investigasi, ternyata ada beberapa bagian tanah yang strukturnya sangat keras. Karena cukup keras dengan peralatan tambang waktu itu yang hanya 1 jenis begu standar (Back Hoe Hidraulic Excavator), begu ini, demikian biasa pekerja tambang menyebut alat berat ini, tidak mampu mengeruk beberapa bagian tanah dan bebatuan yang keras. Jadi akhirnya beberapa bagian disisakan dan variasi struktur tanah membuat tebing tebing dari sisa tanah yang tinggi menjulang itu menjadi salah satu obyek foto favorit yang dicari.
Kini pekerja tambang menggunakan alat baru yang mampu menembus dan mengeruk semua jenis material di area ini. Dan untuk penambangan selanjutnya tidak akan menyisakan puing puing yang indah lagi melainkan sisa bekas tambang yang datar. Namun demikian puing puing artistik dari penambangan yang lama akan tetap ada.


Sumber : http://seputarsemarang.com/grand-canyon-ala-semarang-tempat-hunting-foto-seru/
http://www.dotsemarang.com/ini-rute-jalan-menuju-brown-canyon-semarang-lewat-perumahan-tvri/

0 komentar:

Posting Komentar

Supported by :

Supported by :